Home » Berita Terkini » Alhamdulillah, Lima Alumni HKI Diterima CPNS di Mahkamah Agung dan Kementerian Agama

Alhamdulillah, Lima Alumni HKI Diterima CPNS di Mahkamah Agung dan Kementerian Agama


fs

Mata Pena: Kabar bahagia datang dari alumni Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung. Lima (5) alumni HKI yang mendaftar di beberapa kementerian diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), kelima alumni tersebut adalah Abdul Aziz dan Imam Nurcahyo diterima sebagai Penghulu di Kementerian Agama Provinsi Lampung, Age Surya Dwi Chandra diterima sebagai Analisis Perkara Peradilan di Mahkamah Agung, Anik Khoiriyah dan Muhtar Hak di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Abdul Aziz, SH

Abdul Aziz, SH., alumni yang lulus sebagai penghulu di Kementerian Agama Provinsi Lampung, menyatakan bahagia dirinya dinyatakan lulus ASN formasi penghulu.

 

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada keluarga yang sudah mensupport serta semua pihak yang mendoakan, dan ini juga tidak lepas dari dukungan dan doa serta ilmu ilmu yang sudah diberikan oleh seluruh civitas akademika kampus dan civitas Fakultas Syariah UIN raden Intan Lampung kepada mahasiswanya, terkhusus para dosen Prodi Hukum Keluarga Islam, di mana Pak Rohmat selaku Ketua Prodi dan  Pak Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I., M.A., selaku Sekretaris Prodi sekaligus pembimbing skripsi saya bersama dengan pak yai Dr. KH.Khairuddin, MH., yang dulu selalu sabar mengarahkan saya. Semoga dengan ini mampu menjaga nama baik UIN RIL dan ke depan UIN RIL terus maju dengan keberhasilan dan kesuksesan para mahasiswanya”, ujarnya melalui sambungan WhatApps pada Sabtu, (25/12/2021).

Ia juga menjelaskan, untuk bisa lolos CPNS, dirinya mempersiapkan diri dengan mempelajari kisi-kisi untuk SKD yang akan keluar sesuai kisi-kisi dari Menpan RB. Untuk SKB nya, mengenai perkawinan yang sudah diajarkan di kampus.

 

“Insha Allah pasti keluar semua mulai dari definisi perkawinan itu sendiri, talak, rujuk, regulasi mengenai perkawinan sendiri dan juga pelajari mengenai formasi terkait yang diambil seperti jabatan penghulu, pahami mengenai konsep moderasi beragama. Dan pastinya paling utama minta restu dengan orang tua, karena dengan ridho orang tua, insha Allah jalan dipermudah, sebab ridho Allah adalah ridho orang tua, minta maaf dan doa juga kepada orang terdekat, kepada para guru/dosen serta perbanyak ibadah kepada sang maha kuasa yaitu Allah Swt, jangan tinggal shalat, lakukan shalat dhuha, tahajjud, hajat, mengaji, perbanyak shalawat, serta sedekah subuh berapapun, inshallah hajat dan doa kita diijabah”, jelas Abdul Aziz.

 

Begitupun Imam Nurcahyo, alumni yang lulus sebagai penghulu di  Kementerian Agama Provinsi Lampung, ia mempersiapkan diri dengan belajar pemantapan untuk SKD dari media internet dan buku. Juga untuk SKB , belajar mengenai tugas dan fungsi dari penghulu serta mekanisme pelayanan nikah di KUA.

Imam Nurcahyo

Imam juga mengucapkan terimasih kepada para guru dan dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmunya sehingga  bisa sampai ke tahap ini.

 

“Alhamdulillah, saya melewati persaingan yang tidak mudah. Untuk SKD ada 114 peserta. Kemudian diambil 21 besar ke tahapan SKB.
Selanjutnya diambil 7 besar perankingan. dan alhamdulillah, berhasil, saya sangat senang dan bahagia” ujar Imam.

 

Hal yang sama juga disampaikan Age, panggilan dari  Age Surya Dwi Chandra yang diterima sebagai Analisis Perkara Peradilan di Mahkamah Agung. Ia menjelaskan telah telah selesai menjalankan proses seleksi dengan lancar mulai dari tahap SKD, SKB, Wawancara, hingga Tes Bahasa Inggris. Tentunya sangat senang dan bersyukur, bisa lulus tes CPNS formasi Analis Perkara Peradilan (APP) (Calon Hakim) di Mahkamah Agung.

 

Ia juga menjelaskan Tes APP Cakim tahun 2021 ini memang lebih menantang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, begitu pengakuan teman-temannya  yang sudah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS di MA. Disebut lebih menantang karena tahun ini ada Tes Bahasa Inggris dan Wawancara. Bahkan yang menjadi kejutan bagi peserta seleksi APP kali inj mengenai teknis tes bahasa Inggris ternyata berupa wawancara Bahasa Inggris, yang mana info itu baru disampaikan MA kurang lebih seminggu sebelum pelaksanaan SKB.

 

“Saya banyak belajar baik mengenai hukum materil maupun formil, dan praktiknya di pengadilan sejak bergabung dengan LBH Dinamika Hukum. Dan walhasil apa yang saya jalani menjadi bekal untuk saya dalam mengikuti seleksi APP Cakim hingga tahap akhir. Mungkin untuk tips dari saya itu saja, ikuti proses dengan motivasi tinggi dan jangan membatasi diri untuk terus belajar,” ujar Age.

 

Menurutnya, selain persiapan secara materi tidak kalah penting persiapan secara spiritual, dalam arti minta doa dan restu dari kedua orang tua, keluarga, dosen, guru, dan orang-orang terdekat kita, karena itu berpengaruh sekali dengan efektivitas dalam persiapan tes yang akan dihadapi.

 

Ia juga sangat antusias dengan teman-teman Alumni PTKIN yang mengikuti tes walaupun jumlah pesertanya lebih minim dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Umum akan tetapi tetap semangat mengikuti prosesnya hingga tahap akhir seleksi. Karena sejak penyamaan gelar menjadi S.H semua Sarjana Hukum dianggap cakap hukum umum yang mana ini menurut saya ini menjadi peluang dan tantangan bagi Alumni PTKIN karena dalam proses pembelajarannya mereka lebih dominan belajar hukum Islam.

“Terimakasih saya ucapkan kepada orang tua, keluarga, tak terkecuali para dosen, guru dan sahabat saya yang berkat doa dan dukungannya saya bisa dengan lancar mengikuti proses seleksi dari awal hingga akhirnya lulus seleksi APP Cakim tahun 2021 ini. Semoga teman-teman lainnya yang memiliki antusias tinggi, dipermudah untuk mengikuti seleksi dan lulus pada perekrutan selanjutnya. Amin ya rabbal Al-Amin”, pungkas Age. (AQJ)